Jumat, 31 Agustus 2018

Warisan Diam.

0
Hi!
Next part dari "Restricted Freedom of Speech" yang pernah gw bahas sebelumnya, okay, ini pure my own experience which mean happen in my own life and maybe yours too. I just want to say my worries kenapa hal ini mungkin "turun temurun" dan menyebabkan yang itu tadi "keterbatasan berpendapat" yang sudah di "kekang" sejak dulu.

1. WARISAN ORANG TUA SEJAK DULU
     Beberapa orang tua mungkin secara tidak sadar telah "mewariskan" hal seperti, anak itu gatau apa-apa, jangan bicara soal logis dan kelogisan, "kalo orang tua ngomong ya kamu diam saja, dengarkan". (of course mom, dad i heard, but u're wrong in some parts, i have to say something, but i scare) begitulah kira-kira spekulasi bahwa budaya "diam" telah diwariskan sejak lama sekali.

2. BUDAYA YANG DITURUNKAN
     Tingkatan selanjutnya yaitu menjadi budaya/culture by condition yang disebabkan oleh pembiasaan yang cukup lama sehingga cukup mengikat dan mendarah daging bahwa kita, sebagi anak tidak boleh mengingatkan/ memberi tau kepada the older. Mungkin  ada beberapa orang yang lebih tua sampai bilang "kamu tuh anak kemaren sore, tau apa sih?" haha, i hate that sentence.


   Jadi kesimpulan dari shit-tircle ini menurut gw especially buat yang lebih tua, ayolah mungkin secara umur anda lebih tua dari kami, tapi bukan berarti kami tidak tau apa-apa, anda tidak bisa membatasi apa yang kami ingin bicarakan.
   Dan buat yang lebih muda, jika kita ingin berbicara atau mengingatkan kepada yang lebih tua, kita harus punya dasar yang jelas dan konkrit tentang apa yang ingin kita sampaikan.

      

Read More

Kamis, 23 Agustus 2018

Is it wrong to become an introvert?

0
DISCLAIMER: THIS IS NOT TO OFFEND SOME PEOPLE OR SOME GOLONGAN.


Berdasar pada urbandictionary.com bahwa "introvert is enjoys times alone without unwanted distraction in order to recharge their inner strength" yang berarti bahwa seorang yang introvert itu lebih suka menghabiskan waktu mereka sendirian tanpa diganggu oleh berbagai "distraction" untuk recharge(mengisi ulang) energi mereka. Jadi mungkin kalo kita buat perbandingan, 60:40 yang mana takaran 60 mereka habiskan alone without any distraction BUT BUT BUT bukan berarti mereka takut untuk SPEAK UP or make a relations dengan society, tapi mereka untuk "recharge" energi mereka, they're prefer lonely DIFFERENT dengan seorang yang ekstrovert, yang mana mereka to "recharge" their energy, mereka tidak bisa diam sendiri dirumah, they have to hangout maybe with their friends.
    How to solve our characteristic? hmm....check this out


1. ALA BISA KARENA BIASA
       yup, mungkin dari kalian sudah pernah mendegar istilah seperti ini. Sebagai seseorang yang berkarakteristik introvert, naturally kita di buat dengan cara proses pemikiran panjang baru berbicara, pembicaraan yang kita lakukan routine in everyday itu bisa membuat kita lebih speak up dan tidak malu lagi to talk with the others

2. LAKUKAN SE-MAKSIMAL MUNGKIN
      sebagai seorang yang mungkin terlahir dengan karakteristik introvert, kita harus berusaha lebih keras untuk lebih speak up karena seperti yang sudah admin jelaskan tadi, bahwa introvert person itu butuh proses berpikir panjang baru dia bisa bertindak/melakukan sesuatu. Lakukan interaksi sosial dengan siapa saja dengan konteks yang positif, berusahalah mendominasi pembicaraan, dengan itu kita bisa membangun mental kita untuk better kedepannya.


okay, i think it's enough. 
Introvert itu hanya sikap, tidak berlangsung selamanya. Dengan lingkungan sosial kita, bisa saja kita berubah menjadi seseorang yang ekstrovert, hmmm....maybe yes maybe no.
  Hope u guys enjoy this article, see ya!


Read More

Jumat, 10 Agustus 2018

Restricted Freedom of Speech(Even in Our Family)


Hi again from me wkwkwk.
Today i will talk about kebebasan berpendapat RESTRICTED bahkan dimulai dari keluarga kita....hmmm, dasar dari tulisan ini dari pengalaman gw sendiri, mungkin ada yang beda mungkin juga ada yang sama, mari ber opini hehe.

      Pernah ga sih orang tua kalian marah but the reason is unlogictable , terus kalian mungkin meneluarkan sedikit "argumen" kalian untuk menjelaskan, but they said "kamu kalo orang tua ngomong ngebantah aja" (yg dimana maksud kalian bukan buat ngebantah tapi untuk memperjelas .
Nah itu poin pertama yang bisa gw simpulin kebebasan berpendapat kita "dibatasi" sejak dalam keluarga. Mungkin juga hal ini yang jadi "landasan" kita buat kedepannya bahwa "kita ga boleh melawan yang lebih tua" yang dimana ga semua orang yang lebih tua itu "baik", kita yang sudah "di didik" tdk boleh "berargumen" akan setuju2 saja dengan apa yang kita dengar dan tidak berani untuk berkata apa yang seharusnya benar.

     oh iya, bukan maksud admin buat ngajarin kalian ngelawan orang tua ya :3, tapi mereka juga sama-sama manusia, yang kadang juga ga luput dari kesalahan.....jadi kita juga harus bisa berkata "mah pah, gini lho..." . Dari hal kecil seperti itu kita bisa berkembang dan daya open minded kita akan lebih terbuka dan mungkin kalo mulai banyak orang yang lebih open minded, negara kita akan jauh lebih maju human quality nya....well, itu yang kita harapkan sama2.

   Thank you for coming, and see ya to the next episode!
Read More