Minggu, 18 November 2018

critical thinker.

0
Hi! back again with another article, hari ini admin akan sedikit beropini tentang bagaimana sosok pemikir cerdas atau bisa dibilang critical thinker kali ya wkwkwk. Oke check this out!

   N.B : pict source is on google, type "critical thinker" then check it on google image


BAGAIMANA SOSOK PEMIKIR CERDAS? 
Sebelum menuju pokok bahasan ,kita kaji terlebih dahulu apa itu berfikir. Berfikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi bagian dari psikologi kognitif(daya ingat, persepsi, pemecahan masalah,dll). Jadi apa korelasinya Antara berfikir dan Pemikir Cerdas? Pemikir cerdas itu adalah orang yang mengimplementasikan psikologi kognitifnya menjadi sesuatu yang lebih logictable, yang lebih relevan dan lebih kredibel . Seorang yang berfikir cerdas biasanya berfikir dengan data. Tentu saja, data tersebut telah dikaji dari sumber kredibel untuk mendapatkan fakta yang kongkrit. Ya, orang yang berfikir cerdas mempunyai siklus Data => Fakta, dan biasanya pemikir cerdas lebih condong kepada fakta bukan media.   
Bagaimana cara mendapatkan fakta? Ya dengan menghindari hoax.
Bagaimana cara untuk menghindari hoax? Ya dengan mencari berita yang kongkrit/benar adanya.
Bagaimana cara mendapatkan berita yang kongrkit dan kredibel tersebut? Ya dengan cara tidak hanya mempunyai satu sudut pandang saja, kita harus lebih “open eyes” tentang bagaimana sudut pandang dari “titik” yang lain.
Bagaimana cara agar kita lebih “open eyes” untuk mencari sudut pandang lain? Dengan tidak mempercayai orang seutuhnya, bahkan orang yang kita rasa “dekat” dengan kita bisa saja “menusuk” kita dari belakang.
Hoax muncul karena adanya celah antar Fakta dan data, sehingga dari ketimpangan 2 hal tersebut muncul hal yang menurut orang lebih “menarik” karena kebanyakan hoax itu berbeda diantara Fakta dan Data. Hoax juga muncul karena kurangnya data, sehingga fakta tidak dapat terangkat/ dipublikasi dengan benar. Sebagai contoh dimedia, Pak Jokowi dikatakan sebagai PKI, tapi nyatanya saat PKI muncul, beliau baru saja berumur 4 tahun.(https://news.detik.com/berita/4273158/jokowi-curhat-kena-hoax-terus-astaghfirullah-sabar-ada-batasnya). Nah kerena ada celah Antara fakta dan data yang kurang, sehingga Hoax itu di blow up. Balik lagi, tujuan hoax itu bisa untuk menjatuhkan seseorang, sampai bahkan dapat memecah belah bangsa.

Seorang pemikir cerdas adalah orang yang dapat berfikir dengan data bukan dengan media, seorang pemikir cerdas dapat memilah mana yang benar mana salah, sehingga hal-hal yang kontradiktif dapat “dikaji” terlebih dahulu sehingga celah ketimpangan fakta dan data dapat diketahui. Pemikir cerdas dapat dilatih lho, sejak kecil bahkan. Ya, benar, dengan pendidikan yang mempuni, sehingga pola pikir pun dapat terbentuk.

Hmmm.... i think that's all, put ur comment below.
See ya!
Read More

Sabtu, 20 Oktober 2018

"Ur Circle" decrease ur social circle

0
       i took that pict from google, just search "friend is bullshit" walaa, there u got. hmm mungkin ini agak subjektif sedikit but i try buat se objektif mungkin.

Okay mungkin ada tanya why the hell that i choose this title to my recent post? hmm, simple answer, i just wondering why and my mind somehow ask, why someone following each other when their do the same thing, "but sacrifice" their social circle like..hmm...

Dan mungkin gue juga termasuk orang yang berpikir bahwa BFF never exist, i doubt that best friend is exist too.

1. Kenapa gw bilang gitu? based on my experience, teman itu muncul ketika lu punya kelebihan, dan ketika kelebihan lo itu sama, maka boom walaa, lu berada di circle lu sendiri

2. kalo udah punya circle sendiri? sadar ga sadar lu bakal menjauh dari hmm let say temen yang emang udah lebih lama temenan ama lu, buat ngambil ke arah circle baru lu tersebut

3. kalo udah ada circle baru? yaaa, social circle lu otomatis akan di decrease sama lu sendiri.

jadi what is a real friend mean? kalo buat gw, i don't believe friend, just human relation, tapi kadang human relation yang di indikasikan sebagai friend itu ribet juga wkwkwk, u got hurt by them, somehow u feel happy, u sad...yaa, it's totally complicated
  trus kalo ada yang nanya, lu believe siapa? God(for me)
  believe me, lu curhat to ur god itu menenangkan, really is. rasanya plong aja gitu

gada kesimpulan gw curhat doang wkwkwk, mungkin ada sama or different with me, put that in comment section box below wkwkwk, SEE YA!
Read More

Kamis, 06 September 2018

Isu sara demi kemajuan negara

0
DISCLAIMER : Argument, Fact Inside. I'm not the one that's true here, everyone could be accepted for the reasonal argument


Halo, I'm back with another topic :v, kali ini gw bakal share about apakah isu sara dan hoax bisa mendongkrak dan menjadi batu pijakan agar negara bisa mencapai titik"kemajuan" yang kita inginkan.
   Jadi apa yang bakal menjadi dasar dari post ini yaitu kasus pelanggaran SARA di Amerika Serikat dan setelah negara tsb melalui fase tsb, negara tsb maju dengan sangat pesat dan sebagai salah satu bukti bahwa sudah hampir habisnya isu sara di Amerika yaitu diangkatnya Obama sebagai presiden pertama yang "berbeda". I will say this post is in Indonesia.

  Kenapa Indonesia masih struggle di isu-isu sara seperti ini dan mengapa diskriminasi kam minortias masih dapat ditemukan? Yap, karena itu semua adalah proses, Amerika telah berhasil melewati krisis perbedaan warna kulit setelah puluhan tahun warga kulit hitam menggalakkan tolak diskriminasi dan rasissme di Amerika, sehingga saat kemarin saat Trump mengatakan menolak muslim di Amerika maka itu menjadi heboh karena kesensitifan warga, karena mereka sadar bahwa mereka tidak ingin kasus lama tsb terulang lagi dan mereka menjadi sangat toleran dengan segala perbedaan.

   Gw meng-analogikan kasus mereka yang notabennya lebih berat dari kasus kita saat ini, yang kita kurang menurut gw sendiri yaitu keberanian orang-orang untuk menggalakkan Anti Racism dan tentu saja itu tidak membutuhkan waktu yang sebentar, butuh proses untuk sampai pada titik toleran terhadap semua perbedaan yang ada karena negara Indonesia tercinta kita ini bukan negara yang diisi oleh 1-2 etnis saja, negara kita berisi beragam suku dan budaya, semua perbedaan itu indah dan tetap Bhinneka Tunggal Ika, semboyan negara kita, kita berbeda tetapi tetap satu kesatuan dalam negara Indonesia.

  Kita semua butuh gerakkan dan pemimpin kita harus tegas dalam menindak segala bentuk Rasisme dan diskriminasi hak kebebasan manusia.

Thank you for seeing this post, put your comment below. See ya '-'


Read More

Jumat, 31 Agustus 2018

Warisan Diam.

0
Hi!
Next part dari "Restricted Freedom of Speech" yang pernah gw bahas sebelumnya, okay, ini pure my own experience which mean happen in my own life and maybe yours too. I just want to say my worries kenapa hal ini mungkin "turun temurun" dan menyebabkan yang itu tadi "keterbatasan berpendapat" yang sudah di "kekang" sejak dulu.

1. WARISAN ORANG TUA SEJAK DULU
     Beberapa orang tua mungkin secara tidak sadar telah "mewariskan" hal seperti, anak itu gatau apa-apa, jangan bicara soal logis dan kelogisan, "kalo orang tua ngomong ya kamu diam saja, dengarkan". (of course mom, dad i heard, but u're wrong in some parts, i have to say something, but i scare) begitulah kira-kira spekulasi bahwa budaya "diam" telah diwariskan sejak lama sekali.

2. BUDAYA YANG DITURUNKAN
     Tingkatan selanjutnya yaitu menjadi budaya/culture by condition yang disebabkan oleh pembiasaan yang cukup lama sehingga cukup mengikat dan mendarah daging bahwa kita, sebagi anak tidak boleh mengingatkan/ memberi tau kepada the older. Mungkin  ada beberapa orang yang lebih tua sampai bilang "kamu tuh anak kemaren sore, tau apa sih?" haha, i hate that sentence.


   Jadi kesimpulan dari shit-tircle ini menurut gw especially buat yang lebih tua, ayolah mungkin secara umur anda lebih tua dari kami, tapi bukan berarti kami tidak tau apa-apa, anda tidak bisa membatasi apa yang kami ingin bicarakan.
   Dan buat yang lebih muda, jika kita ingin berbicara atau mengingatkan kepada yang lebih tua, kita harus punya dasar yang jelas dan konkrit tentang apa yang ingin kita sampaikan.

      

Read More

Kamis, 23 Agustus 2018

Is it wrong to become an introvert?

0
DISCLAIMER: THIS IS NOT TO OFFEND SOME PEOPLE OR SOME GOLONGAN.


Berdasar pada urbandictionary.com bahwa "introvert is enjoys times alone without unwanted distraction in order to recharge their inner strength" yang berarti bahwa seorang yang introvert itu lebih suka menghabiskan waktu mereka sendirian tanpa diganggu oleh berbagai "distraction" untuk recharge(mengisi ulang) energi mereka. Jadi mungkin kalo kita buat perbandingan, 60:40 yang mana takaran 60 mereka habiskan alone without any distraction BUT BUT BUT bukan berarti mereka takut untuk SPEAK UP or make a relations dengan society, tapi mereka untuk "recharge" energi mereka, they're prefer lonely DIFFERENT dengan seorang yang ekstrovert, yang mana mereka to "recharge" their energy, mereka tidak bisa diam sendiri dirumah, they have to hangout maybe with their friends.
    How to solve our characteristic? hmm....check this out


1. ALA BISA KARENA BIASA
       yup, mungkin dari kalian sudah pernah mendegar istilah seperti ini. Sebagai seseorang yang berkarakteristik introvert, naturally kita di buat dengan cara proses pemikiran panjang baru berbicara, pembicaraan yang kita lakukan routine in everyday itu bisa membuat kita lebih speak up dan tidak malu lagi to talk with the others

2. LAKUKAN SE-MAKSIMAL MUNGKIN
      sebagai seorang yang mungkin terlahir dengan karakteristik introvert, kita harus berusaha lebih keras untuk lebih speak up karena seperti yang sudah admin jelaskan tadi, bahwa introvert person itu butuh proses berpikir panjang baru dia bisa bertindak/melakukan sesuatu. Lakukan interaksi sosial dengan siapa saja dengan konteks yang positif, berusahalah mendominasi pembicaraan, dengan itu kita bisa membangun mental kita untuk better kedepannya.


okay, i think it's enough. 
Introvert itu hanya sikap, tidak berlangsung selamanya. Dengan lingkungan sosial kita, bisa saja kita berubah menjadi seseorang yang ekstrovert, hmmm....maybe yes maybe no.
  Hope u guys enjoy this article, see ya!


Read More

Jumat, 10 Agustus 2018

Restricted Freedom of Speech(Even in Our Family)


Hi again from me wkwkwk.
Today i will talk about kebebasan berpendapat RESTRICTED bahkan dimulai dari keluarga kita....hmmm, dasar dari tulisan ini dari pengalaman gw sendiri, mungkin ada yang beda mungkin juga ada yang sama, mari ber opini hehe.

      Pernah ga sih orang tua kalian marah but the reason is unlogictable , terus kalian mungkin meneluarkan sedikit "argumen" kalian untuk menjelaskan, but they said "kamu kalo orang tua ngomong ngebantah aja" (yg dimana maksud kalian bukan buat ngebantah tapi untuk memperjelas .
Nah itu poin pertama yang bisa gw simpulin kebebasan berpendapat kita "dibatasi" sejak dalam keluarga. Mungkin juga hal ini yang jadi "landasan" kita buat kedepannya bahwa "kita ga boleh melawan yang lebih tua" yang dimana ga semua orang yang lebih tua itu "baik", kita yang sudah "di didik" tdk boleh "berargumen" akan setuju2 saja dengan apa yang kita dengar dan tidak berani untuk berkata apa yang seharusnya benar.

     oh iya, bukan maksud admin buat ngajarin kalian ngelawan orang tua ya :3, tapi mereka juga sama-sama manusia, yang kadang juga ga luput dari kesalahan.....jadi kita juga harus bisa berkata "mah pah, gini lho..." . Dari hal kecil seperti itu kita bisa berkembang dan daya open minded kita akan lebih terbuka dan mungkin kalo mulai banyak orang yang lebih open minded, negara kita akan jauh lebih maju human quality nya....well, itu yang kita harapkan sama2.

   Thank you for coming, and see ya to the next episode!
Read More

Minggu, 08 Juli 2018

IDEALISM

0
I think idealism is a "standarisasi" khusus yang dimiliki setiap orang dalam mencapai tujuannya. Ada orang yang mengabaikan all the things demi mewujudkan idealismenya. Nah sekarang kita akan bahas apakah idealisme itu masuk ke kategori bagus dalam konteks reach tujuan kita atau malah sebaliknya.(nb: rip english)

1. GREAT BUT SOMEHOW WE NEED BE REALISTIC
     Ga masalah kita berpegang teguh pada apa yang kita anggap "benar" tapi kita ga boleh sampai menutup diri dari kenyataan yang ada misalkan idealisme kita berada dijalan yang salah. "Great Idealism Doesn't Mean To Blind".

2. DON'T EASILY GETTIN' FALTERED
   Yap, jangan mudah goyah, kalo kamu punya "idealisme" mu dalam rangka ingin realize tujuanmu, maka u need to be do not care what people's said. berpegang teguh pada apa yang kamu believe that's true." much bigger ur dream the challange"ll be higher."

3. EXAGGERATE DO NOT MEAN ALL 
  yap segala yang berlebihan ga ada yang menghasilkan sesuatu yang bagus. Focus and look each other.

Well done nulis gajelas today :v. moga2 ada manfaatnya :( 
See ya Next Post :D


Read More

Minggu, 22 April 2018

How Characteristic Formed

nb: OBVIOUSLY PERSONAL OPINION

      Mungkin kita pernah bertemu seseorang yang telah memasuki usia dewasa yang  kita lihat seperti "ah, dia bukan orang baik", "ah, apa dia ga sayang ibunya ya?" dll. Nah dari beberapa question diatas MUNGKIN kita bisa take kesimpulan seperti: "apa lingkungannya yang salah, apa gara2 pergaulannya, atau mungkin apa dia bisa jadi seperti itu gara2 lingkungan keluarganya sendiri".
    Today gw akan bahas HOW CHARACTERISTIC FORMED dari 2 sudut pandang aja.

1. Family
     Peran keluarga sangat besar dalam mempengaruhi karakteristik seseorang tentang bagaimana dia berperilaku dalam masyarakat nantinya. Nah kalo keluarganya sendiri mendidik ia tidak peduli(beberapa) maka dia mungkin(karena g semua) akan tumbuh seperti let say "anak brandal, egois, jahat) dll. Keluarga berperan sangat penting untuk menanamkan nila-nilai positif baik moral maupun sosial agar anak tsb dapat tumbuh secara personal menjadi pribadi yang baik

2. Social
    Secara sosial pun dapat menentukan bagaimana anak tsb akan tumbuh secara personal nantinya, jika ia bagus memilih teman maka "mungkin" ia akan tumbuh menjadi pribadi yang good personal, begitu sebaliknya. Nah untuk para orang tua diluar sana, tolong perhatikan lingkup sosial diluar sana agar tau bagaimana anak anda berteman, bersosialisasi dan berprilaku. Gw udah sering liat baik di youtube maupun pengalaman pribadi, kalo seseorang berteman dengan orang hebat ia akan jadi hebat pula begitu pula sebaliknya.

So, kesimpulan hari ini adalah kalau ingin menjadi orang yang hebat, bertemanlah dengan orang yang hebat. Anda pun akan terlibat dengan aspek2 orang yang anda temani.Belum terlambat untuk merubah semua kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Seperti kata Om Deddy, hanya ingin saja tidak membuahkan kesukesan, disiplin itu kuncinya.

Read More